- Pengertian Arsitektur Perbankan Indonesia
Dengan tujuan untuk memperkuat fundamental industry perbankan di
Indonesia, Bank Indonesia mulai tahun 2004 berusaha menerapkan
Arsitektur Perbankan Indonesia (API). Arsitektur Perbankan Indonesia
merupakan suatu kerangka dasar pengembangan sistem perbankan Indonesia
yang bersifat menyeluruh untuk rentang waktu lima sampai sepuluh tahun
ke depan. Arsitektur Perbankan Indonesia diharapkan dapat memberikan
arah, bentuk dan tatanan industry perbankan untuk rentang waktu lima
sampai sepuluh tahun ke depan. Kebijakan pengembangan industry perbankan
di masa depan, seperti yang diungkapkan dalam API, dilandasi oleh visi :
- Menciptakan sistem perbankan yan sehat, kuat dan efisien,
- Menciptakan kestabilan sistem keuangan,
- Mendorong pertumbuhan ekonomi nasional.
Penerapan API tidak terlepas dari usaha Bank Indonesia untuk secara
bertahap menerapkan praktik terbaik internasional terutama yang tercakup
dalam 25 Basel Core Principles for Effective Banking Supervision. Dalam
jagka waktu lima tahun ke depan diharapkan Indonesia telah sama dengan
Negara-negara lain dalam hal penerapan 25 Basel Core Principles.
Program-program API mencakup banyak hal. Program yang lain berkaitan
dengan usaha peningkatan kinerja perbankan melalui penerapan standar
good corporate governance yang didukung.
- Kemampuan operasional yang tinggi,
- Kemampuan tinggi dalam pengelolaan risiko,
- Ketersediaan infrastruktur pendukung perbankan yang memadai,
- Keberadaan lembaga pemeringkat kredit domestic,
- Adanya skim penjaminan kredit yang mencukupi, serta
- Peningkatan kepercayaan nasabah.
Dalam usaha mencapai visi API seperti telah diuraikan sebelumnya,
Bank Indonesia telah menetapkan beberapa sasaran yang ingin dicapai.
Sasaran ini nantinya dirumuskan sebagai enam pilar Arsitektur Perbankan
Indonesia. Sasaran tersebut adalah :
- Struktur perbankan domestic yang sehat, mampu memenuhi kebutuhan masyarakat, dan mendorong pembangunan ekonomi nasional,
Sistem pengaturan dan pengawasan bank yang efektif sesuai standar nasional,
- Industry perbankan yang kuat dan berdaya saing tinggi serta memiliki ketahanan menghadapi risiko,
- Good corporate governance dalam kondisi internal perbankan nasional,
- Infrastruktur lengkap untuk terciptanya industry perbankan yang sehat, perlindungan konsumen.
- Enam Pilar Arsitektur Perbankan Indonesia (API)
Visi Arsitekur Perbankan Indonesia adalah menciptakan sistem
perbankan yang sehat, kuat dan efisien guna menciptakan kestabilan
sistem keuangan nasional dalam rangka mendorong pertumbuhan ekonomi
nasional. Untuk merealisasikan pencapaian visi API tersebut maka
ditetapkan 6 (enam) pilar API. Keenam pilar API tersebut adalah sebagai
berikut :
- Menciptakan struktur perbankan domestic yang sehat yang mampu
memenuhi kebutuhan masyarakat dan mendorong pembangunan ekonomi nasional
yang berkesinambungan.
- Menciptakan sistem pengaturan dan pengawasan bank yang efektif dan mengacu pada standar internasional.
- Menciptakan industry perbankan yang kuat dan memiliki daya saing yang tinggi serta memiliki ketahanan dalam menghadapi risiko.
- Menciptakan good corporate governance dalam rangka memperkuat kondisi internal perbankan nasional.
- Mewujudkan infrastruktur yang lengkap untuk mendukung terciptanya industry perbankan yang sehat.
- Mewujudkan pemberdayaan dan perlindungan konsumen jasa perbankan.
- Tantangan ke depan
Jasa keuangan adalah salah satu industry yang mengalami perubahan dan
pertumbuhan paling cepat di banyak Negara. Sesuatu yang dianggap ideal
pada suatu saat bisa dengan cepat berubah pada waktu selanjutnya.
Tantangan dalam dunia perbankan juga selalu berubah seiring dengan
perubahan yang terjadi dalam industry jasa keuangan secara umum. Di
antara banyak tantangan yang saat ini paling dirasakan dalam dunia
perbankan adalah tantangan untuk mengelola risiko dengan sebaik-baiknya.
Bagi sistem perbankan di Indonesia, pengelolaan risiko dengan baik
masih merupakan sesuatu yang baru. Untuk mewujudkan perbankan Indonesia
yang lebih kokoh, perbaikan harus dilakukan di berbagai bidang, terutama
untuk menjawab tantangan-tantangan yang dihadapi perbankan dalam
beberapa tahun belakangan ini. Tantangan-tantangan tersebut adalah
sebagai berikut :
- Pertumbuhan kredit perbankan yang masih rendah
- Struktur perbankan yang belum optimal
- Pemenuhan kebutuhan layanan perbankan yang masih kurang
- Pengawasan bank yang masih perlu ditingkatkan
- Kapabilitas perbankan yang masih lemah
- Profitabilitas dan efisiensi bank yang tidak mampu bertahan
- Perlindungan nasabah yang masih harus ditingkatkan
- Perkembangan teknologi informasi
- Program kegiatan API
Pelaksanaan keenam pilar API dijabarkan lebih rinci oleh Bank
Indonesia dalam program kegiatan pada rentang waktu sepuluh tahun (dari
tahun 2004 hingga tahun 2013). Program-program tersebut adalah :
- Program penguatan struktur perbankan nasional,
- Program peningkatan kualitas pengaturan perbankan,
- Program peningkatan fungsi pengawasan,
- Program peningkatan kualitas manajemen dan operasional perbankan,
- Program pengembangan infrastruktur perbankan,
- Program peningkatan perlindungan nasabah.
Dalam kurun waktu 5 sampai 10 tahun mendatang, implementasi
program-program tersebut diharapkan dapat menciptakan konsolidasi sektor
perbankan secara keseluruhan yang mengarah kepada struktur perbankan
yang lebih optimal.
Visi Arsitektur Perbankan Indonesia dipadukan dengan pertimbangan
adanya tantangan-tantangan yang dihadapi perbankan pada periode
mendatang membawa konsekuensi adanya enam pilar API dan juga program
kegiatan sebagai berikut :
- Penguatan struktur perbankan nasional
- Peningkatan kualitas pengaturan perbankan
- Peningkatan fungsi pengawasan
- Peningkatan kualitas manajemen dan operasional perbankan
- Pengembangan infrastruktur perbankan
- Peningkatan perlindungan nasabah
Sumber : Buku Seri Diktat Gunadarma “Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar